Ke Nu Anini Pendapat Kh Syaroni Ahmadi Tentang Penggunaan Kata Sayyidina adalah sebuah pandangan atau pendapat dari seorang ulama ternama di Indonesia yang mengkaji tentang kebenaran penggunaan kata Sayyidina ketika menyebut nama Nabi Muhammad SAW. Kh Syaroni Ahmadi sendiri adalah seorang ulama yang berasal dari wilayah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Beliau sudah lama malang melintang di dunia dakwah Islam dan menjadi salah satu kader terbaik organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
II. Argumen-argumen Pendapat Kh Syaroni Ahmadi
Menurut pendapat Kh Syaroni, penggunaan kata Sayyidina saat menyebut nama Nabi Muhammad SAW itu tidak tepat. Ada beberapa argumen yang beliau kemukakan untuk mendukung pendapatnya ini. Pertama, beliau menjelaskan bahwa kata Sayyidina berasal dari bahasa Arab yang artinya pemimpin kita. Namun, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kepada junjungan kita atau sering juga diterjemahkan menjadi penghulu kita. Menurut beliau, kata-kata tersebut tidak tepat karena makna atau artinya sudah berubah dari bahasa aslinya.
Kedua, menurut Kh Syaroni, dalam sejarah Islam tidak ada satu pun riwayat hadis atau penjelasan para ulama tentang pentingnya penggunaan kata Sayyidina saat menyebut nama Nabi Muhammad SAW. Bahkan, kata Sayyidina tersebut tidak pernah digunakan oleh para sahabat atau ulama terdahulu ketika menyebut nama Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, menurut Kh Syaroni, penggunaan kata Sayyidina saat menyebut nama Nabi Muhammad SAW hanya merupakan sebuah tradisi budaya yang tidak memiliki dasar ajaran Islam.
III. Alternatif Pengganti Kata Sayyidina
Meskipun Kh Syaroni menolak penggunaan kata Sayyidina, namun beliau memberikan alternatif pengganti untuk kata tersebut. Beliau mengusulkan agar kita menyebut nama Nabi Muhammad SAW dengan sebutan Nabi kita atau Rasul kita. Kedua sebutan ini sudah cukup tepat dan sesuai dengan makna yang sebenarnya dari bahasa Arab. Selain itu, Kh Syaroni juga menambahkan bahwa lebih penting dari sekadar menggunakan kata-kata yang tepat adalah membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
IV. Kesimpulan
Dalam pandangan Kh Syaroni Ahmadi Tentang Penggunaan Kata Sayyidina, beliau menolak penggunaan kata tersebut karena kurang sesuai dengan arti aslinya dalam bahasa Arab dan tidak memiliki dasar ajaran Islam. Beliau kemudian memberikan alternatif pengganti yaitu Nabi kita atau Rasul kita. Namun demikian, Kh Syaroni menekankan bahwa lebih penting lagi adalah memperbaiki sikap dan perilaku agar sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai teladan ummat Islam.