Puisi adalah bentuk karya sastra yang sering digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan emosi. Salah satu tema yang sering diangkat dalam puisi adalah tentang kepercayaan. Dalam puisi berjudul Kepercayaan Yang Dikhianati, penulis menggambarkan betapa sakitnya ketika kepercayaan yang sudah diberikan dengan tulus justru dikhianati oleh orang yang kita cintai atau percayai. Melalui bait-bait puitis, puisi ini mengeksplorasi perasaan terluka, kecewa, dan rasa pengkhianatan yang mendalam. Menggunakan bahasa Indonesia, puisi ini mempertegas pentingnya kepercayaan dalam hubungan manusia dan akibat buruk ketika rasa percaya tersebut dipatahkan oleh pengkhianatan.
Pada senja yang menghempas cahaya,
Aku merenung dalam tumpukan kecewa.
Kepercayaan yang kurasakan hancur berkeping-keping,
Dikhianati oleh setitik dusta yang merasuk dalam hati.
O, betapa kuatnya keyakinan ini kudamba,
Sebagai ikatan suci antara manusia.
Namun takdir berkata lain, dengan lantang menggema,
Kepercayaan yang kudambakan pun harus tergadaikan.
Dalam kepercayaan ini kupercayai dirimu,
Seperti bintang-bintang memandu langit biru.
Namun rupamu hanyalah topeng indah semu,
Dan rasaku disia-siakan, tertipu pada janji palsu.
Betapa dahsyatnya penderitaan dalam dikhianati,
Luka terpendam menusuk-dusuk jiwa yang sembuh-sembuh.
Seakan duri-duri menusuk tiap nadi dan arteri,
Terkikislah hati ini oleh pengkhianatanmu.
Kata-kata manis seperti gula yang menggiurkan,
Dimainkan sebatas permainan main-main belaka.
Kejujuran terpendam dalam payung isyarat palsu,
Membongkar khianatmu secara perlahan-lahan.
Ah, ayat-ayat itu hanyalah mantra dusta belaka!
Engkau menari-nari di atas kata-kata tersusun rapi.
Tapi aku, seperti burung kehilangan sayapnya sendiri, terbang melayang bebas tanpa arah,
Dalam kegelapan kehancuran, kukenang kepercayaan yang dikhianati.
Bisikan-bisikan janji-janji tak berujung,
Berulang-ulang menghantui malamku yang gelap.
Kau tahu betapa rapuhnya hatiku ini,
Namun kau tetap mengkhianati kepercayaanku.
Apalah arti sebuah kepercayaan yang terkianati?
Tak ada lagi harapan dalam reruntuhan hati ini.
Aku memandangi langit malam, mencari jawaban dalam bintang-bintang yang menyala-nyala,
Namun hanya hampa dan senyap yang menjawab tangis kesedihan ini.
Hilangkanlah bayanganmu dari balik jendela hatiku!
Biarkan kuatnya cinta itu perlahan-lahan sirna!
Suatu hari nanti, aku akan bangkit dari puing-puing pengkhianatanmu,
Dan menjadikan kerinduan diriku sebagai senjata paling berharga.
Puisi tentang kepercayaan yang dikhianati ini kini berakhir,
Sajak-sajak pilu melengkapi lika-liku cinta palsumu.
Namun dalam rindu-rinduku, aku akan senantiasa menjadi kuat,
Menyelami lautan luka, dan menemukan perdamaian dalam seribu keretakan.