Dalam dunia sistem operasi Linux, berbagi file dan folder merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan. Ada berbagai cara untuk melakukan ini, namun salah satu yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan perintah scp. Scp (secure copy) adalah sebuah perintah yang digunakan untuk mengirimkan file atau folder dari satu host ke host lain secara aman dan terenkripsi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menggunakan perintah scp di Linux secara lengkap, mulai dari pengenalan hingga contoh penggunaannya.
1. Menggunakan SCP untuk mengirim file
Untuk mengirim file menggunakan SCP, format perintah yang digunakan adalah sebagai berikut:
scp [sumber] [tujuan]
Sumber adalah path atau alamat dari file yang akan dikirim, sedangkan tujuan adalah path atau alamat tempat file tersebut akan disimpan. Misalnya, jika kita ingin mengirim file dengan nama “contoh.txt” dari direktori /home/user1 ke direktori /home/user2 di server lain dengan alamat IP 192.168.1.2, maka perintah yang harus dijalankan adalah sebagai berikut:
scp /home/user1/contoh.txt user2@192.168.1.2:/home/user2
Setelah itu, kita akan diminta untuk memasukkan password akun user2 pada server tersebut.
2. Menggunakan SCP untuk menerima file
Selain bisa digunakan untuk mengirim file, SCP juga bisa digunakan untuk menerima atau mendownload file dari server lain. Format perintah yang digunakan adalah sebagai berikut:
scp [sumber] [tujuan]
Sumber adalah path atau alamat dari file yang akan didownload, sedangkan tujuan adalah path atau alamat tempat dimana file tersebut akan disimpan pada lokal komputer kita.
Misalnya, jika kita ingin mendownload file dengan nama “contoh.txt” dari direktori /home/user1 di server lain dengan alamat IP 192.168.1.2 dan menyimpannya pada direktori /home/user3 pada PC lokal kita, maka perintah yang harus dijalankan adalah sebagai berikut:
scp user1@192.168.1.2:/home/user1/contoh.txt /home/user3
Setelah itu, kita akan diminta untuk memasukkan password akun user1 pada server tersebut.
3. Menggunakan SCP dengan opsi tambahan
Selain format perintah dasar seperti di atas, SCP juga memiliki beberapa opsi tambahan yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan penggunaannya. Beberapa opsi tersebut antara lain:
– -r : digunakan untuk melakukan copy secara rekursif pada direktori.
– -P : digunakan untuk menentukan port yang akan digunakan (defaultnya adalah port 22).
– -v : digunakan untuk menampilkan informasi verbose atau lengkap saat proses copy sedang berlangsung.
– -C : digunakan untuk mengaktifkan kompresi data agar transfer file menjadi lebih cepat.
Contoh penggunaan dengan opsi tambahan adalah sebagai berikut:
scp -r /home/user1/direktori user2@192.168.1.2:/home/user2 -P 2222 -v
Perintah di atas akan melakukan copy rekursif pada direktori /home/user1/direktori dan mengirimkannya ke server lain dengan alamat IP 192.168.1.2 melalui port 2222 dengan fitur verbose aktif.
Dengan menggunakan perintah SCP ini, kita dapat dengan mudah melakukan transfer file secara aman dan efisien antar komputer atau server yang terhubung dalam jaringan komputer. Semoga tutorial ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat membantu dalam memaksimalkan penggunaan SCP pada sistem operasi Linux mereka!