Dalam bahasa sastra, majas atau gaya bahasa sering kali digunakan untuk memberikan pengaruh yang dramatis dalam sebuah karya sastra. Majas merupakan penggunaan bahasa yang berbeda dari penggunaan bahasa yang lazim digunakan. Dalam bahasa Indonesia, ada berbagai macam majas yang sering kali digunakan untuk memberikan efek yang dramatis pada karya sastra. Pada artikel kali ini, kita akan membahas 20 macam majas dan contohnya.
1. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat manusia kepada benda yang bukan manusia atau makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah, “Bunga-bunga sedang tertidur di atas rerumputan.”
2. Metafora
Metafora adalah penggunaan kata-kata yang tidak sesuai dengan arti sebenarnya, tetapi memiliki makna yang lebih dalam. Contohnya adalah, Waktu adalah uang.
3. Simile
Simile adalah majas yang menggunakan kata-kata yang membandingkan dua benda yang berbeda dengan menggunakan kata “seperti” atau “bagai”. Contohnya adalah, “Dia merah seperti tomat.”
4. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang digunakan untuk memberikan efek yang berlebihan pada suatu pernyataan. Contohnya adalah, “Pulau itu seluas dunia.”
5. Eufemisme
Eufemisme adalah majas yang digunakan untuk membuat pernyataan yang kurang mengenakkan terdengar lebih halus. Contohnya adalah, “Dia sudah berpulang ke rumah Yang Maha Kuasa” sebagai pengganti frasa “Dia sudah meninggal dunia.”
6. Ironi
Ironi adalah majas yang memberikan arti yang berlawanan dengan apa yang sebenarnya dikatakan. Contohnya adalah, “Hari ini cuaca sangat cerah”, padahal sebenarnya hujan turun deras.
7. Litotes
Litotes adalah majas yang mengungkapkan sebuah pernyataan dalam bentuk negatif. Contohnya adalah, “Makanan ini tidak enak”, yang sebenarnya berarti makanan tersebut sangat buruk.
8. Antitesis
Antitesis adalah majas yang menggunakan kontras antara dua kata atau kalimat untuk memberikan dampak yang lebih dramatis. Contohnya adalah, “Jadilah bijak seperti ular, tetapi tetaplah lembut seperti merpati.”
9. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata yang berlebihan dengan tujuan memberikan efek yang dramatis pada suatu pernyataan. Contohnya adalah, “Dia membeli satu ekor ikan besar yang besar.”
10. Onomatopoeia
Onomatopoeia adalah majas yang membuat kata-kata yang menggambarkan bunyi dari suatu objek atau peristiwa. Contohnya adalah, “Kucing itu mengeong dengan keras.”
11. Aliterasi
Aliterasi adalah majas yang menggunakan kata-kata dengan konsonan yang sama secara berurutan. Contohnya adalah, “Melupakan masa lalu untuk melangkah ke masa depan.”
12. Anafora
Anafora adalah majas yang menggunakan kata atau frasa yang sama di awal kalimat atau baris yang berbeda-beda. Contohnya adalah, “Sekali bersatu kita akan menang. Sekali bersatu kita akan maju.”
13. Asosiasi
Asosiasi adalah majas yang membuat suatu kalimat dengan kata-kata yang memiliki hubungan yang sama. Contohnya adalah, “Bintang yang bersinar di langit malam, menjadi saksi dari cinta abadi kita.”
14. Litotes
Litotes adalah majas yang menggunakan kalimat negatif untuk menyatakan suatu pernyataan. Contohnya adalah, “Dia tidak buruk dalam memainkan musik.”
15. Metafora tersirat
Metafora tersirat adalah majas yang tidak mengandung perbandingan langsung dengan kata-kata yang digunakan, tetapi menggunakan suatu ide untuk menggambarkan ide yang lain. Contohnya adalah, “Perjuangan itu seperti lautan yang luas tanpa batas.”
16. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membuat benda mati atau benda tak bernyawa terlihat seperti manusia atau makhluk hidup. Contohnya adalah, “Matahari senang bermain dengan warna-warna di langit.”
17. Simile
Simile adalah majas yang menggunakan kata “seperti” atau “bagai” untuk membandingkan satu benda dengan benda lain. Contohnya adalah, “Mawar itu seperti bibir merah yang sedang tersenyum.”
18. Sinestesia
Sinestesia adalah majas eksplisit yang mencampurkan dua indera yang berbeda. Ini dikemukakan oleh Charles Baudelaire yang menggabungkan pemikiran tentang warna, aroma, dan rasa dari anggur dalam satu karya sastranya. Contohnya adalah, “Aroma cinta itu memancar sampai ke kolong jembatan.”
19. Metonimia
Metonimia adalah majas yang mengganti suatu kata dengan pernyataan yang terkait dengan kata tersebut. Contohnya adalah, “Inggris memenangkan piala dunia tahun ini”, yang sebenarnya berarti tim sepakbola Inggris memenangkan piala dunia.
20. Epifora
Epifora adalah majas yang menggunakan kata atau frasa yang sama di akhir salah satu kalimat atau baris yang berbeda. Contohnya adalah, “Kita tidak boleh menyerah. Kita harus berjuang untuk masa depan yang lebih baik.”
Dalam mengkombinasikan majas dalam sebuah karya sastra, penulis dapat menciptakan pengaruh yang kuat pada karya sastra tersebut. Majas juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan pengaruh yang dramatis dalam percakapan atau pidato. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai macam majas dan bagaimana cara menggunakannya dalam karya sastra atau dalam kehidupan sehari-hari. Selamat mencoba!
If you are looking for 20 Macam-macam Majas dan Contohnya (Lengkap) you’ve came to the right page. We have 1 Pics about 20 Macam-macam Majas dan Contohnya (Lengkap) like 20 Macam-macam Majas dan Contohnya (Lengkap) and also 20 Macam-macam Majas dan Contohnya (Lengkap). Read more:
20 Macam-macam Majas Dan Contohnya (Lengkap)
sijai.com
majas eufemisme
20 macam-macam majas dan contohnya (lengkap). Majas eufemisme