Dalam perdagangan internasional, proteksi dan kuota impor sering disebutkan. Meskipun mereka berdua merujuk pada situasi perlakuan perdagangan internasional yang berbeda, dua istilah ini saling bergantung satu sama lain dalam beberapa hal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara proteksi dan kuota impor dan bagaimana masing-masing dapat mempengaruhi ekonomi negara ini.
Apa itu Proteksi?
Proteksi merupakan upaya untuk menetralisir perdagangan internasional dengan memberlakukan tarif dan kuota. Tujuan dari proteksi adalah untuk melindungi perusahaan domestik dari persaingan produk impor yang dianggap terlalu berat. Biasanya, negara dapat memungut tarif, atau biaya, pada impor yang akan meningkatkan harga barang yang akan dibayar oleh pelanggan. Hal ini dapat memberikan peluang bagi produsen domestik untuk memasok lebih banyak barang, meningkatkan penjualan mereka dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Misalnya, Amerika Serikat menetapkan tarif 20% pada sejumlah jenis produk dari Tiongkok, sehingga meningkatkan biaya produk-produk ini bagi pelanggan AS. Kebijakan proteksi seperti ini dapat membantu usaha properti domestik pada jangka pendek tetapi mengurangi kesempatan ekspor di pasar luar negeri pada jangka panjang.
Apa itu Kuota Impor?
Kuota impor merupakan peraturan yang diterapkan oleh negara untuk mengatur jumlah produk yang diimpor. Kuota impor membatasi jumlah produk impor yang bisa masuk ke suatu negara sehingga mengurangi jumlah impor. Ini dapat menjadi cara yang beracun untuk melindungi produk dalam negeri dan tetap berada di depan dalam perdagangan. Setiap negara dapat menetapkan kuotanya sendiri. Jika kuota impor terlampaui, tarif akan dikenakan, lebih tinggi dari tarif normal, untuk barang-barang impor yang melebihi kuota. Misalnya, Amerika Serikat menetapkan kuota impor tahunan tertentu untuk produk kelapa sawit mentah Indonesia cerdas. Kuota impor diatur oleh Pemerintah AS dan tidak boleh melebihi kuota impor ditetapkan untuk periode waktu tertentu.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara proteksi dan kuota impor adalah bahwa proteksi bertujuan untuk melindungi produsen domestik dengan mengenakan tarif dan pajak pada produk impor, sementara kuota impor bertujuan untuk mengatur jumlah barang yang diimpor. Proteksi diterapkan pada semua barang yang diimpor, sementara kuota impor selalu diterapkan secara terpilih pada produk tertentu. Kuota impor biasanya diatur oleh pemerintah untuk tujuan pertimbangan ekonomi, sementara tarif proteksi diterapkan untuk melindungi usaha domestik.
Pengaruh Pada Ekonomi
Proteksi diterapkan untuk melindungi produk dalam negeri dari persaingan barang impor dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Namun, proteksi juga dapat mempermalukan barang impor yang dibutuhkan di dalam negeri. Oleh karena itu, ada karir bertebaran yang memiliki dampak negatif terhadap perekonomian. Pada saat yang sama, kuota impor dapat membantu perekonomian dengan mendorong impor yang cukup untuk memenuhi permintaan di dalam negeri. Kuota impor juga dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, yang berarti bahwa produk yang diperlukan untuk pasokan internal dapat diproduksi secara internal.
Dalam kesimpulannya, proteksi merupakan upaya untuk melindungi produsen domestik dengan mengenakan tarif dan kuota pada produk impor. Kuota impor adalah peraturan yang diterapkan oleh negara untuk mengatur jumlah produk yang diimpor. Perbedaan utama antara kedua istilah ini adalah tujuan. Proteksi bertujuan untuk melindungi produk domestik sementara kuota impor bertujuan untuk mengatur jumlah produk yang diimpor ke suatu negara. Kedua istilah ini memiliki pengaruh yang berbeda pada ekonomi suatu negara.