Di bumi yang penuh dengan perbedaan,
Cahaya cinta memancar tiada henti.
Membrahkan hati dalam satu wadah,
Kisah cinta beda agama hadir menjadi nyata.
Dalam alunan bait-bait puisi ini,
Sungguh luar biasa terjalinlah kita.
Melampaui batas-batas manusia,
Cinta tak mengenal jarak dan waktu.
Dalam keberagaman, kita bersatu,
Menggapai peluk kasih dalam kata-kata.
Relung hati terbuka, berpadu harmoni,
Segala perbedaan tak lagi berarti.
Seperti petir menyambar di langit biru,
Puisi cinta beda agama menggelegar.
Menyentuh jiwa, menyemangati nurani,
Memberikan makna baru dalam hidup kita.
Terangi gelap malam dengan sinarmu,
Ketika dua hati menerjang arus zaman.
Tangguh, sabar, dan percaya satu sama lain,
Cinta ini tumbuh kuat dalam setiap belahan.
Semua ruang negeri bersaksi atas kisah ini,
Dimana keikhlasan membuka pintu-pintu takdir.
Meski ragawi mencela dan meragukan maksudnya,
Puisi cinta beda agama tak goyah oleh celaan.
Sebuah air mata turun mengisi samudera rindu,
Mengalirkan kisah kasih yang mendalam abadi.
Tiada hambatan mampu menyingkirkan hasrat suci,
Bergelora di antara sepasang insan berbeda keyakinan.
Teriring harapan dalam puisi ini,
Cinta beda agama menginspirasi jiwa.
Menghancurkan dinding-dinding prasangka,
Membangun jembatan di tengah-tengah perbedaan.
Namun, tak jarang juga ada terjal jalan,
Ketika luka hati merajam di dalam relung.
Tapi kita bertahan, berpegang teguh pada cinta,
Menyulut bara kasih untuk menabur bahagia.
Dalam pergumulan hidup yang tak lekang oleh waktu,
Puisi cinta beda agama tetap berpadu harmonis.
Sebab cinta tak mengenal asal-usul dan keyakinan,
Ia hanya mengenal getar dan ikatan jiwa.
Begitulah puisi ini berkisah tentang cinta beda agama,
Harmoni yang menjalin dua hati yang berbeda landasan.
Dalam setiap untaian kata-kata, menjadi nyata,
Bahwa cinta sejati mampu melampaui segala batas.