Engkau datang dengan sikap yang membingungkan
Seakan bermain-main dengan hati dan perasaanku
Dalam gelapnya malam, aku terjebak dalam tanya
Mengapa kau begitu sulit untuk dipahami?
Kau menghampiriku dengan senyum manismu
Tapi kini ku tak bisa menemukan kebahagiaan di sana
Kata-katamu terlalu indah untuk menjadi nyata
Hanya khayalan semata, sungguh sangat menyiksa
Setiap janjimu hanyalah debu yang terbawa angin
Tinggal kenangan pahit yang mengisi relung hati ini
Aku kecewa, sungguh sangat kecewa
Terlalu sering kukira cinta akan hadir bersama kita
Harapan-harapan itu seperti kembang api bercahaya,
Menggelapkan kenyataan buruk yang perlahan merayap
Sikapmu berubah seperti angin musim,
Berganti dari lembut menjadi kasar tanpa alasan yang jelas
Dalam kekecewaanku, kenangan datang menghantarku ke masa lalu
Di mana kita saling melengkapi dan saling menyayangi
Namun semuanya hanyalah sebatas bayangan palsu
Dan aku merasa tersesat dalam mimpi-mimpi itu
Kehampaan menyelimuti setiap langkahku,
Seolah hidupku kini terjebak dalam komedi pahit tanpa akhir
Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu? Namun, bagaimana mungkin aku bisa memaafkanmu?
Kau hancurkan hatiku, namun aku masih seperti pohon yang berjuang bertahan
Puisi ini adalah curahan hati yang terluka,
Rasa kecewa yang tak terungkapkan dengan kata-kata biasa
Aku hanya ingin mengerti, apa yang kau inginkan dariku?
Namun aku tak ingin terjebak dalam sikapmu yang tak menentu
Kini aku harus berani melangkah pergi,
Meninggalkan kenangan-kenangan manis nan pahit
Menemukan diriku kembali di tengah reruntuhan hati
Dalam harapku, mungkin ada cinta baru yang bisa tumbuh
Puisi kecewa karena sikapmu,
Mengajarkanku untuk tidak mempercayai setiap ketulusan
Namun juga mengingatkanku untuk tetap memperjuangkan cinta,
Meskipun kadang hidup memberikan luka dan kekecewaan
Selamat tinggal, sikapmu yang tak pasti
Aku akan menemukan kebahagiaanku tanpamu
Pada akhirnya, kekecewaanku akan menjadi langkah awal
Menuju pemulihan diri dan cinta sejati.