Dalam alunan kata yang lembut terurai,
Puisi tentang negeriku tercipta dengan cinta di hati.
Sejuta warna dan rasa kudapati,
Di balik sejuta cerita yang ada di sini.
Terpesona aku pada keindahan alamnya,
Gunung menjulang tinggi, menggoda langit biru memandangnya.
Lautan biru menyapa dalam pelukannya yang luas,
Melambungkan hati dalam riak-riak ombaknya yang tak tertahankan.
Hutan hijau memeluk bumi dengan penuh kasih,
Menggambarkan betapa berharga kehidupan ini.
Burung-burung berkicau di pepohonan yang rindang,
Menyanyikan lagu syahdu nan menggetarkan jiwa.
Di sela-sela padatnya kota modern yang menjulang tinggi,
Tercium aroma rempah-rempah dari pasar tradisional yang selalu hidup.
Suara ramai, keramaian, bising berpadu jadi satu,
Menggetarkan semangat kebersamaan tanpa cela.
Ragam budaya berkumpul dalam kebahagiaan luhur,
Tarian-tarian indah menghiasi panggung seni tiada tara.
Kesenian tradisional membalut hati dengan kelembutan,
Mengajak kita melupakan segala penat dan sedih.
Sejarah negeriku menapaki jejak zaman dahulu kala,
Bangsaku berjuang demi merdeka, demi pancasila.
Perjuangan mereka menjadi inspirasi tiada tara,
Untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Namun, negeriku juga menyimpan luka lara,
Ketidakadilan, kesenjangan, dan penderitaan terus berlarut-larut.
Dalam puisi ini kutuangkan kegelisahan hati,
Menulis dengan harapan perubahan yang sejati.
Oh negeriku, engkau sebagai kekasih abadi,
Kau adalah nyanyian dalam irama kehidupanku.
Dalam relung hati yang kelam kau bercahaya,
Memberikan semangat untuk terus maju selalu.
Pada akhirnya, aku percaya akan ada cahaya di ujung jalan,
Negeriku akan bersinar secara adil dan sejahtera.
Dengan puisi ini aku sampaikan cinta tulusku padamu,
Negeriku tercinta, kuharap kita tumbuh bersama.
Dalam pelukan bumi nusantara yang asri,
Aku menemukan kedamaian yang sejati.
Puisi tentang negeriku menjadi pengingat kuat,
Untuk selalu menjaga dan menghargai apa yang ada.