Di antara mentari putih di ufuk pagi,
Terpancarlah keindahan wanita jelita.
Seperti bidadari, mereka berjalan,
Menghiasi dunia dengan pesona dan kelembutan.
Mata mereka bagaikan permata yang bersinar,
Menyinari gelapnya malam yang abadi.
Bibir merah merona seperti mawar teratas,
Menjadikan petikan kata-kata sungguh luar biasa.
Wanita, tiada dua serupa mereka,
Setiap satu adalah ciptaan Tuhan yang unik.
Dalam dirimu menyimpan segala rahasia alam semesta,
Sebagai sumber inspirasi bagi semua umat.
Ah, betapa indahnya ketika wanita tersenyum!
Senyum itu menghapuskan segala duka di hati.
Dalam senyummu terdapat kenangan abadi,
Yang membawa kedamaian dalam setiap detik waktu.
Wanita adalah cermin kasih sayang sejati,
Dibubuhkan dalam hatinya rasa belas kasihan.
Ia menjaga dan melindungi dengan sepenuh hati,
Memberi pelukan hangat dalam kesedihan dan penderitaan.
Tingkah laku mereka begitu mempesona,
Seperti kupu-kupu yang menari di tengah bunga.
Namun jangan tertipu, dibalik keanggunannya tersimpan kekuatan tak tergoyahkan,
Ia mampu menghadapi tantangan hidup dengan tegar dan pantang menyerah.
Seorang wanita memiliki kecerdasan yang tajam,
Secercah intuisi yang mampu melihat lebih jauh.
Mereka mengerti bahasa hati dan melodi perasaan,
Seperti penyair yang menggubah puisi tentang cinta dan kehidupan.
Hadirnya wanita di dunia ini,
Membawa kekuatan, kebaikan, dan inspirasi abadi.
Tak terhitung kisah yang mereka tuliskan,
Dalam jalinan kasih sayang mereka yang begitu mendalam.
Dan saat malam tiba, di balik tirai gelap-langit,
Wanita tetap bersinar dalam kemegahan bintang.
Kehadirannya memberi harapan dan cahaya,
Sebagai pahlawan tak ternama dalam setiap sejarah.
Oh, betapa luar biasanya wanita-wanita ini!
Dengan segala pesona dan kelembutan yang meliputi.
Puisi tentang wanita sungguh takkan tercukupi,
Karena mereka adalah karya Tuhan yang paling agung di antara semua ciptaan-Nya.