Puisi terakhir Ws Rendra terpancar penuh.
Karya-karya indahnya, suara batin yang nyata,
Menari-nari di dalam benak, sarat makna dan nada.
Gelora kata-kata melingkar di langit biru,
Melambangkan perjuangan sang penyair suci.
Lagu-lagu puisinya terangkai rapi,
Seperti mawar-mawar berkembang indah di taman hati.
Keberanian memainkan kata-kata sejadi-jadinya,
Dalam kalimatnya, dunia pun tersaji utuh.
Kritik sosial menjadi poros pokok bahasan,
Menggugah jiwa untuk beranjak dari tiduran.
Api yang membakar adalah api cinta,
Ucap Rendra dengan wajah tegar tanpa cela.
Menghunjam ke dalam hati manusia yang terdampar,
Membebaskan mereka dari belenggu ketidakpedulian yang hampa.
Dalam puisi-puisi Rendra, kata-kata jadi nyawa,
Sebuah nirmana abadi tanpa batas ruang dan waktu.
Setiap bait puisinya seperti segelas anggur merah menggoda,
Menyapa dalam gerimis pagi dengan kehangatan jiwa yang abadi.
Karya-karyanya mencetuskan semangat baru,
Mengajak bergandengan tangan dalam perjuangan terus menerus.
Melalui jeritannya, kita tenggelam dalam harapan purnama,
Bersyukur pada alam sekitar dan kasih sayang Tuhan Yang Kuasa.
Kepaquitan laku hidupnya tampak nyata,
Melangkah kaki telanjang dengan kejujuran hati yang bersinar.
Kehidupan sosial dan politik tersaji dalam puisi-puisinya,
Sebagai pencerminan realita yang kadang menyakitkan namun juga menyejukkan.
Ws Rendra, nama yang takkan padam oleh waktu,
Sosok penyair besar yang tak terpisahkan dari mimpi-mimpi.
Dalam puisi terakhirnya, ia berbisik lembut pada dunia,
Hidup adalah puisi, teruslah menulis hingga nafas terakhir.
Dalam pupusnya ragaku, kata-katamu masih mekar,
Tulisanmu masih hidup dalam hatiku yang senantiasa haus akan kebenaran.
Puisi-puisimu tetap menjadi cahaya di tengah kegelapan,
Seperti bintang-bintang malam bertabur di langit nan legam.
Hormat dan salut kami bagi Ws Rendra sang penolong jiwa,
Puisi terakhirmu membelai dunia dalam harmoni abadi.
Terima kasih atas karyamu yang senantiasa membahagiakan kita semua,
Engkau tetap hidup dalam bait-bait puisimu yang tiada taranya.