Terima kasih, Guruku, engkau yang berjiwa besar
Dengan pena terhias bait-bait puitis nan indah
Karya Chairil Anwar, semerbak berbunga kata
Menyentuh hati, menghanyutkan jiwa yang terbius
Lirik puisimu menyelami lubuk rasa manusia
Mengalun dalam irama puisi yang penuh ruhani
Cerita hidupmu tertuang dalam sejuta kata, Guruku
Melintas dimensi waktu, mengajariku arti kehidupan
Dalam Kawan-Kawan dan Deru Campur Debu, kau menari di atas kertas
Menggugah semangat jiwa muda untuk berani bermimpi
Kau bicara tentang nasib dan cinta dengan lantang dan jelas
Memberiku pegangan di tengah deru dunia yang liar
Indonesia Merdeka menjadi terompah perjuangan bangsa
Sarang Semut membangunkan semangat patriot di dada
Segala angkuh penjajah tak dapat membendung api di hatimu
Tetesan darah merdeka melahirkan semangat keabadian
Guruku, karya-karyamu adalah mahakarya tak ternilai harganya
Berpadu dalam harmoni bahasa dan makna yang menggetarkan jiwa
Seperti hujan lebat yang merambah gersang padang pasir,
Begitulah kata-katamu menciptakan kesemarakan pemikiran
Engkau adalah dataran tinggi bagi para pencinta sastra Indonesia
Dengan pena penuh kepekaan, kau mengukir puisi-puisi abadi
Terima kasih, Guruku, atas warisan puisi nan agung ini
Karya-karyamu menjadi pelita dalam kegelapan malam jiwa
Teruslah berjalan menyusuri jejak-jejakmu, Guruku
Menyulam kata-kata yang membangkitkan semangat hidup
Mengharumkan nama Indonesia di pentas sastra dunia
Seperti bintang yang bersinar terang di langit malam
Terima kasih, Guruku, atas pengajaranmu yang tak ternilai,
Engkau telah menjadikan bahasa sebagai puisimu yang indah
Melalui karya ini, aku belajar arti makna dalam hidup,
Menghargai perjalanan dan melukiskan perasaan dalam kata
Terselip rasa syukur yang tak terhingga dalam hatiku
Aku akan merawat warisan budaya yang engkau berikan
Melanjutkan perjuangan untuk menciptakan karya agung,
Sebagai penghormatan terhadapmu, Guru penyair nan mulia