Bisa karya sendiri ataupun karya orang lain
Ketika kata-kata berpadu begitu apik
Sebuah harmoni mencipta ruang dalam pikiran
Dalam sederet kata yang terhibur
Menyusun bait-bait cerita yang menawan
Mengalir lirih, menusuk tajam hati
Puisilah yang bicara dengan lisan sunyi
Terinspirasi dalam kepulan asa dan harap
Puisilah yang menjadi obat tiada terkira
Seperti hujan di musim pancaroba,
Menyirami jiwa yang lesu akan cinta
Namun, jangan abaikan panggilan hati nurani,
Jangan campuri puisi dengan niat busuk;
Sebagai penjual cerita palsu, senjata dusta,
Ingat, hanya cinta suci yang nyata bisa membawa bermakna.
Kumpulkan istanaku di dunia maya ini,
Rangkaikan kalimat dalam indahnya irama;
Lirik-lirik puisi membangun bendungan riuh bicara,
Namun tak ada artinya tanpa sejumput inspirasi.
Keraskan simpul kata menjadi makna penuh luahan;
Buat puisimu tempat sangkarak nyanyian alam raya.
Ibarat lampu menembus gelap malam,
Biarkan kata-kata membuka rahasia alam semesta ini.
Tentukanlah arah langkahmu di lautan kata-kata;
Biarkan jelajahmu menggelitik duniaku.
Dari negeriku, kota-kota pesona puisi menyeka peluh lelah.
Dalam keheningan malam, puisi memeluk jiwa.
Bentangkan sayap imajinasi,
Hiasi dunia dengan lukisan kata yang megah;
Biarkan puisimu menari dalam matahari senja,
Menghias pelangi biru hingga terbenamlah malam.
Tentukanlah sebuah puisi
Bukan hanya karya sendiri atau karya orang lain,
Melainkan helaian mimpi yang menggugah jiwa;
Namun tetaplah rendah hati dalam mewujudkannya.
Puisi adalah sungai dalam aliran pemikiran,
Merangkai rindu hingga menjadi gemuruh;
Jadilah penulis, pembaca, dan penyair sejati,
Tukarkan isi hatimu dengan sepenggal puisi.