1. Persiapan
Sebelum membuat Repo Debian sendiri, kita perlu mempersiapkan beberapa hal berikut ini:
– Pastikan sistem operasi sudah terinstall dan terupdate ke versi Debian 8 9 atau 10
– Install paket-paket yang dibutuhkan seperti dpkg-dev, reprepro, apache dan beberapa paket pendukung lainnya.
– Tentukan folder untuk menyimpan file repo yang akan dibuat.
Setelah melakukan persiapan di atas, kita siap untuk membuat repo debian sendiri.
2. Membuat Folder Untuk Repositori
Folder repositori adalah tempat dimana kita akan menyimpan semua file dan paket aplikasi yang akan disediakan oleh repositori baru. Untuk membuat folder repositori, gunakan perintah berikut ini:
sudo mkdir -p /var/www/html/debian/dists,jhove/binary-amd64
Perintah di atas akan membuat folder debian di /var/www/html.
3. Membuat File Konfigurasi Repositori
Setelah berhasil membuat folder repositori, langkah berikutnya adalah merubah dan menambahkan beberapa baris kode pada file konfigurasi reprepro. Lakukan perintah berikut ini:
sudo vim /etc/reprepro/conf/distributions
Kemudian tambahkan baris kode berikut:
Codename: jhove Suite: stable Version: 1.0 Architectures: amd64 Components: main Description: My Package Repository Deb Architectures (the one where JHOVE was built) SignWith: yes
4. Menambahkan Paket yang Akan Di-Upload
Setelah menambahkan file konfigurasi pada langkah sebelumnya, selanjutnya kita perlu menambahkan paket-paket yang akan di-upload ke server dengan menggunakan perintah berikut:
reprepro -Vb /var/www/html/debian includedeb dists/stable jhove_1.20.jar
Perintah tersebut akan menambahakan paket jhove_1.20.jar ke folder dists/stable/binary-amd64/
5. Merubah Permission Folder
Setelah berhasil menambahkan paket, selanjutnya kita harus mengubah permission folder agar bisa diakses oleh pengguna umum dengan perintah berikut:
sudo chown www-data:www-data -R /var/www/html/debian
Selain itu, kita juga harus memberikan akses kepada pengguna umum untuk membaca repositori dengan cara:
chmod a+rx /var/www/html/debian/ -R
6. Testing
Setelah semua konfigurasi selesai, kita bisa melakukan testing pada repositori debian yang telah dibuat dengan meluncurkan browser dan menjalankan alamat URL http://ip-address/debian.
Dengan membuat Repo Debian sendiri, administrator sistem dapat lebih mudah melakukan update software pada server tanpa harus bergantung pada server milik pihak ketiga. Selain itu, proses ini juga lebih aman karena administrator memiliki kontrol penuh terhadap isi dari repo Debian yang telah dibuat.