Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood high) dan suasana hati yang buruk (mood low). Siklus mood berubah-ubah dalam beberapa siklus atau episode harus diwaspadai dan jangan dianggap sebagai hal yang biasa saja. Karena hal ini satu ketika dapat menjadi hypomania atau mania, di waktu yang lain menjadi depresi. Peristiwa ini disebut sebagai Bipolar Disorder.
Bipolar disorder adalah salah satu kelainan jiwa yang ditandai dengan seringnya penderita berubah perasaan yang saling bertolak belakang secara mendadak. Seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki mood swings yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Hal ini disebabkan persoalan yang berlangsung di otak. Suatu waktu, penderita bipolar disorder merasa sangat antusias dan bersemangat (mania), namun, seketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Kondisi mood yang meningkat penderita bipolar disorder membuat perubahan pada diri penderita, berupa peningkatan energi, gangguan makan, tidur, percaya diri lebih, dan adanya rangsangan atau dorongan yang buruk, sehingga menimbulkan perilaku buruk. Di Indonesia rata-rata penderita bipolar disorder adalah para remaja. Banyak dari mereka yang mengambil jalan pintas karena tekanan yang mereka rasakan. Bipolar disorder bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun.
Penyakit Bipolar Disorder disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor genetika, fisiologi, dan lingkungan. Faktor genetika atau keturunan merupakan faktor umum menjadi penyebab bipolar disorder dengan resiko penurunan penyakit sebesar 15-30% bahkan bila kedua orang tuanya merupakan pengidap bipolar disorder, maka keturunan akan lebih banyak mendapat kemungkinan. Untuk faktor fisiologis dapat diakibatkan kerena adanya gangguan ketidakseimbangan cairan kimia utama dalam otak. Sedangkan, faktor lingkungan memilki peran yang sangat besar untuk mendukung terjadinya bipolar disorder, misalnya keadaan lingkungan yang tertekan sehingga menimbulkan stress bagi penderita, penyalahgunaan obat-obatan terlarang maupun obat-obat tertentu, dapat juga diakibatkan karena perubahan musim, dan akibat kurang tidur.
Biasanya orang-orang dapat mengobati atau mengurangi bipolar disorder beberapa cara, seperti berikut. Pertama, mengonsumsi obat antidepresan. Para penderita bipolar disorder biasanya menggunakan obat antidepresan untuk menenangkan mood mereka. Kedua, biasanya penderita bipolar disorder melakukan terapi. Terapi yang diajani disebut juga psikoterapi. Hal ini sangat mendukung peran obat yang diminum. Terapi dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan, bimbingan, dan dukungan untuk mengatasi bipolar disorder yang dialami pasien untuk menghindari perilaku-perilaku yang berbahaya. Ketiga, penderita bipolar disorder melakukan kontrol diri selama fase depresi. Saat berada dalam masa depresi, penderita biasanya sulit berkonsentrasi dalam mengambil sebuah keputusan yang baik dan tepat untuk dilakukan. Kontrol diri sangat baik dilakukan untuk menghindari tindakan-tindakan yang tidak diinginkan. Kebanyakan penderita bipolar disorder mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Kemudian keempat, para penderita bipolar harus dapat menjauhkan diri dari penggunaan narkoba dan alkohol.
Para penderita bipolar disorder biasanya menggunakan alkohol dan narkoba untuk mengurangi atau menumpulkan tekanan yang dirasakan. Biasanya mereka menggunakan alkohol dan obat-obatan saat dalam suasana hati bahagia (Mania). Namun, hal yang sangat penting diketahui bahwa penggunaan alkohol dan obat-obatan malah akan membuat kondisi penderita lebih buruk dan memicu kekambuhan yang lebih sering. Oleh sebab itu, alkohol dan obat-obatan terlarang atau narkoba harus dihindari para penderita bipolar disorder. Selanjutnya kelima, hal yang paling penting adalah mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Mencari dukungan berarti datang kepada orang-orang yang dekat dengan para penderita dan dapat menerima kondisi mereka. Penderita juga dapat datang kepada para teman dan keluarga. Para penderita bipolar disorder juga lebih baik untuk bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memang khusus memerhatikan orang-orang dengan gangguan bipolar. Selain orang-orang terdekat, penderita bipolar disorder juga dapat datang kepada dokter, baik dokter utama maupun psikiater. Hal ini karena para dokter adalah orang-orang yang professional atas penyakit yang diderita oleh para penderita. Dokter juga yang bertanggung jawab atas obat-obatan dan perawatan medis lainnya.
Peristiwa yang pernah membuat masyarakat terkejut adalah video Marshanda. Video yang tersebar luas dan dapat dilihat dengan bebas ini membuat orang-orang sangat heran atas perilaku Marshanda. Riyanti Sofyan, Ibu Marshanda menyatakan kepada media bahwa putrinya tersebut mengidap bipolar disorder. Kejadian ini disebut-sebut sebagai salah satu perilaku bipolar disorder. Pergantian mood yang sering dan dalam waktu yang singkat merupakan gejala adanya bipolar disorder. Secara sederhana bipolar disorder dapat juga diartikan sebagai perisiwa munculnya perasaan berbeda antara dua kutub yang bertentangan, yaitu pola perasaan atau mood yang cepat berubah. Suasana hati buruk dan suasana hati baik, datang silih berganti dalam waktu yang berdekatan dan cepat, tanpa ada pemicu sebelumnya. Misalnya dari sedih, mudah tersingguh, marah, dan depresi kemudian tiba-tiba berubah menjadi senang, bahagia dan gembira berlebihan, seakan tak ada masalah. Gejala-gejala ini harus diwaspadai sebagai deteksi dini penyakit bipolar disorder.